Minggu, 03 November 2013


KEBERANIAN DALAM TAMPIL BEDA

Dalam memilih pakaian atau dalam menetukan desain pakaian...banyak dari kita yang terbentur pada patron , pola ,dan disain tertentu ,yang sebenarnya itu tidak baku...karena sebenarnya yang namanya  indah itu relatif(menurut saya). Karena tiap orang punya latar belakang yang berbeda dan pengalaman yang berbeda pula, yang mana pada akhirnya membentuk pola pikir dan cita rasa seni..keindahan ..yang berbeda antara satu orang dengan yang lainya

Cuma di samping itu ada yang namanya keindahan yang universal...yang mana keindahan itu bisa di rasakan dan di lihat oleh banyak orang sehingga ada kesamaan penilaian dari sebagian besar orang dalam memandang suatu obyek keindahan.

Supaya tulisan ini tidak lari jauh kemana – mana maka ruang lingkupnya pembicaraan ini saya batasi Cuma  di sekitar keindahan busana saja ...yang mana memang ruang lingkup inilah yang di bicarakan di blog  ini hehehe...

Kembali ke busana ...banyak orang yang enggan kalau harus memakai busana yang agak berbeda dari kebiasaan model busana yang dia  kenakan ...ya ..,itu sih sebenarnya menurut saya sah-sah saja ...kalau memang  alasanya itu sudah menjadi gaya busananya yang sesuai dengan asas keindahan dan karakter yang dia punya ,karena seperti yang saya sebut di atas ...yang namanya indah itu relatif.

Cuma kalau boleh saya memberi masukan d isini ..bahwa hidup itu dinamis..selalu berubah..dan tata sosial berubah,yang mana secara otomatis apresiasi dan penilaian orang (mayoritas)terhadap yang namannya keindahan busana  juga ikut berubah.jadi menurut pendapat  saya, kalau kita ingin tetap aktual dalam penampilan, ya.. kita harus sesekali berani tampil mengikuti asas keindahan busana yang sedang berlaku.dan menurut pendapat saya ...sah – sah saja kalau sesekali ..kita memakai busana yang indah menurut pandangan masyarakat pada umumnya ..supaya “ngumumi “ kata orang jawa, hehehe...sesekali kita keluar dari keegoan kita dalam berbusana, dengan mengenakan pakaian yang bagus ...indah...cantik ..menurut masyarakat banyak.Tidak hanya memakai model pakaian yang itu – itu saja...yang pas menurut kita. dan menutup telinga dan mata terhadap pandangan orang tentang gaya busana kita...hehehe.. bukan berarti kita harus ikut-ikutan gaya busana orang..sehingga, .seolah - olah tidak punya pendirian ...Cuma, apa salahnya sesekali kita memberikan penampilan yang agak berbeda dari kebiasaan kita dalam berbusana(tidak harus 100% berubah).. pada masyarakat...yang tentunya yang masih selaras dengan adat dan budaya yang berlaku...Karena hidup itu dinamis dan selalu bergerak kedepan.kurang arif rasanya kalau kita “mbegegek” kaku dalam gaya berbusana.Toh tidak harus total gaya busana kita berubah..kita bisa menyelipkan beberapa bagian(sentuhan ) yang mempertahankan ciri dan kekhasan  kita dalam berbusana.

Jadi...apa salahnya kalau kita sesekali ikut masuk dalam harmoni gaya busana...yang up to date...cantik dan sexy...tanpa harus meninggalkan ciri khas  dan karakter kita .

BERANI TAMPIL BEDA...? SIAAPAA TAAKUTTT..!

Jumat, 04 Oktober 2013



KEBAYA SEBAGAI IDENTITAS WANITA INDONESIA

Dalam kebudayaan jawa...kebaya tidak bisa di pisahkan  dari aktifitas maupun ritual2 yang berhubungan dengan adat dan budaya...sehingga sering ada pemahaman bahwa pakaian kebaya hanya cocok untuk di pakai dalam rangkaian acara adat.

Tapi menurut saya ..tidak  seratus persen pendapat itu benar..walaupun tidak sepenuhnya salah.Karena kalau kita menengok ke belakang ..pada kenyataanya pada jaman dulu..kebaya di pakai dalam aktifitas sehari2..

Disini saya bukan mau memaksakan pendapat bahwa orang harus memakai kebaya seperti era dulu...dalam artian di gunakan untuk pakaian sehari2 sama seperti tempo  dulu...karena perlu kita sadari bahwa aktifitas orang sekarang tidak lagi seperti orang dulu ..dimana sekarang di tuntut untuk lebih dinamis dan aktif yang mana tidak memungkinkan lagi kalau harus berkebaya  tradisional ria dengan segala pernak pernik dan kelengkapanya yang memakan waktu dan serba ribet...tidak efisien...

Cuma  di sini saya Cuma sekedar menyapaikan gagasan...alangkah  indah nya kalau kita bisa melestarikan budaya sendiri...sehingga kita punya sesuatu yang bisa di banggakan ..dari bangsa lain...sesuatu yang sebenarnya memang sudah kita punya...yang bisa jadi ciri khas dari bangsa ini yang berakar dari kebudayaan sendiri...bukan hanya ela – elu dengan budaya dan bangsa lain,sehingga bisa menjadi bangsa yang berkarakter...punya prinsip dan kebanggaan.

Bukanya bermaksud membawa arah pembicaraan  ke hal yang muluk2 dan tinggi ...sampai ke ranah  bangsa dan negara..hehehe...tapi inilah keprihatinan saya ...yang saya lihat dan saya rasakan ..sebagai orang yang berkecimpung di bidang busana ...yang secara langsung maupun tidak  langsung harus melihat dan merasakan apa yang terjadi dengan  karakter, prinsip dan kebanggaan bangsa ...yang tergerus oleh gaya dan budaya asing  . Yang dalam hal ini ..pandangan saya dari sisi busana..

Bertolak dari pemikiran di atas saya punya pandangan ..apa ya tidak bisa ..kita ..walaupun tidak harus tiap hari..tapi sesering mungkin dalam kesempatan yang  di luar keseharian kita .untuk merubah gaya busana kita,  untuk lebih Indonesia (karena setahu saya kebaya sudah menjadi bagian budaya nasional)..toh kalau masalah ribet dan makan waktu dalam mengenakanya ..saat ini banyak desain kebaya yang praktis dalam pemakaianya maupun segala pernak perniknya(tanpa mengurangi sisi keindahanya)...sehingga tidak ada  alasan lagi bahwa pakai kebaya itu ribet,repot ,makan waktu dan jadul...karena kenyataanya kebaya bisa di sesuaikan dengan gaya busana modern...yang  cantik..anggun dan  eyecatching....

Jadi kalau suatu saat anda di hadapkan pada satu  pilihan dalam pemakaian busana pada suatu acara/momen yang penting dalam kehidupan anda dan salah satunya adalah kebaya...jangan ragu untuk mengatakan...YES...WHY  NOT....

Salam Hormat.

Rabu, 25 September 2013


BUSANA DAN STATUS SOSIAL

Ajining diri soko ati budi lan pakerti..ajining saliro soko busono demikian falsafah kuno dari nenek saya yang entah dari mana beliau mendapatkan kata2 itu yang mana dalam terjemahan secara harafiah yang saya tangkap berarti bahwa orang di hargai karena hati ,kelakuan dan perbuatanya dan penampilan  seseorang di hargai karena pakaian yang di kenakanya.Mungkin ini hanyalah falasafah kuno yang bagi sebagian orang sudah tidak relefan lagi. Tapi kalau kita cermati lebih dalam lagi ternyata itu masih berlaku sampai saat ini ..entah di sadari atau tidak , kita masih memakai falsafah itu sebagai setandar (dasar) dalam menilai seseorang dalam kapasitasnya sebagai mahluk sosial .

Saya tidak akan mengupas lebih dalam masalah budi pekerti karena memang bukan kapasitas saya untuk membahas masalah itu..tapi di sini saya akan membahas masalah busana dalam kaitanya dengan hubungan sosial .

Saya mohon maaf sebelumnya bagi para pembaca yang lebih tahu dari saya atau yang berpikir bahwa saya sok “keminter”.bukan maksud saya untuk menggurui atau merasa lebih tahu .Tapi disini saya hanya akan sedikit sharing tentang sesuatu yang menurut saya sangat menarik buat saya yang mana saya harapkan di titik baliknya nanti ini bisa jadi pembelajaran buat saya dan bermanfaat bagi sesama .Karena saya  yakin ilmu apapun itu, bukan hanya bisa di peroleh dari bangku sekolah atau kuliah ,tapi pada perkembanganya lebih banyak berasal dari pengalaman ...baik itu dari pengalaman dari keberhasilan maupun kegagalan.Dan di luar dari semua itu saya yakin bahwa semua pengetahuan akan bermanfaat dan berkembang kala pengetahuan itu di bagikan seberapapun kecilnnya pengetahuan itu.

Kembali ke masalah busana , banyak orang yang punya setandar dan pandangan sendiri2 masalah tata cara berpakaian yang baik,yang harus gini lah ..atau harus gitu lah ...jadi pada akhirnya terjadi semacam setandarisasi masalah berpakaian..ada pakain pesta..pakaian malam ,pakaian anak2 ,pakain dewasa pakaian tante2, pakaian nenek2,.hehehe...

Cuma yang heranya..kalau kita amati lebih jauh lagi..yaitu tadi ..semua setandar itu tidak baku dan tetap...karena apa yang jadi setandar saat ini (itupun tidak berlaku bagi setiap orang) tidak berlaku lagi dalam setahun atau dua tahun yang akan datang. Karena menurut hemat saya(dan sesuai dengan apa yang saya amati) semua setandar itu berubah seturut berubahnya perkembangan jaman ,ekonomi dan gaya hidup.saya tidak perlu memberi contoh di sini karena saya yakin para pembaca pun mengalami dan mengamati perjalanan mode busana .karena semua orang di sadari atau tidak jadi pelaku dalam perubahan mode busana itu sendiri

Jadi kesimpulan saya yang namanya setandar busana yang berlaku bagi setiap orang dan sepanjang waktu itu, sebenarnya tidak ada ...yang ada setandar busana yang di akui(di ikuti) oleh sebagian besar orang(mayoritas) dan itupun selalu bergerak dinamis/tidak tetap. 

PERANCANG BUSANA

Salah satu faktor penting yang menyebabkan bergantinya mode busana adalah perancang busana, kenapa? karena merekalah yang menciptakan busana itu sendiri .Lalu dari mana (atas dasar apa dia merancang suatu busana) di sini saya berpendapat jiwa seni ..karena saya berpendapat karya busana adalah karya seni...karena seperti hasil karya seni yang lain..suatu hasil karya busana(yang baik) tidak bisa di hasilkan oleh semua orang ...butuh kepekaan seni untuk bisa menciptakan suatu busana. baik itu buat perseorangan maupun buat  masyarakat luas(tren mode) .

Kepekaan seni yang saya maksud disini adalah kepekaan akan aspek/ unsur sosial,ekonomi,budaya,lingkungan .. dan banyak aspek/unsur lain yang sedang terjadi saat  itu, di padan kan dengan  mode busana yang di cipta...sehingga di dapatkan keselarasan /keindahan busana yang di akui dan di nikmati banyak orang.

Dan karena jiwa seninya ...seorang perancang busana bisa menciptakan busana yang bisa selaras dengan karakter maupun bentuk tubuh pemakainya sehingga pada akhirnya bisa menambahkan nilai lebih dari penampilan seseorang ...tampil lain dari pada yang lain tanpa meninggalkan nilai budaya, estetika dan kepatutan yang berlaku di masyarakat . Yang mana secara otomatis memberikan tempat/setatus tersendiri dalam pergaulan di masyarakat .”ajining saliro soko busono”.

Demikian , sedikit yang bisa saya tulis di sini...mohon maaf bila pandangan/ tulisan saya berbeda dengan pandangan  sebagian pembaca ...sekali lagi saya sampaikan bahwa saya di sini hanya mengeluarkan/sharing apa yang menarik dalam kehidupan saya ,dan saya yakin ada banyak perbedaan pandangan tentang hal ini, karena saya percaya suatu obyek bisa di lihat dari berbagai sudut pandang dan sudut pandang tiap orang berbeda – beda.Saya harapkan perbedaan yang yang ada bisa menambah pengetahuan buat saya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Salam Hormat